Selepas magrib, dua orang anak perempuan imut hendak ke masjid.
Keduanya diundang ke acara khatam teman mengaji mereka.
Mawar : "Nanti, kalau ada lemper kesukaanku aku mau ambil yang banyak, ah," ujar Mawar
sambil membayangkan lemper kesukaannya.
Dahlia : "Eh, aku juga dong. Nih, aku juga udah bawa kresek buat nampung lemper." Dahlia
nggak mau kalah.
Mawar : "Ih, dasar rakus! Kalo kamu bawa kresek gitu, nanti aku gak kebagian, dong," protes
Mawar.
Dahlia : "Salah sendiri, kenapa kamu nggak bawa kresek juga tadi," balas Dahlia.
Setelah jauh berjalan, mereka nggak sadar kalau sudah berada di tengah jalan yang
paling gelap. Tiba-tiba, dari balik pohon muncul sesosok pocong. Kedua anak kecil itu
ketakutan setengah mati.
Dahlia : "Aduh, gimana ini, Mawar? Aku takut!" teriak Dahlia hampir menangis.
Mawar : "Jangan teriak-teriak gitu, Dahlia! Emang kamu aja yang takut, aku juga!"
Dahlia : "Oh iya, kata Pak Ustad, kan kalau mahluk halus itu takut sama doa-doa. Kita baca doa
aja, yuk, biar setannya takut!" kata Dahlia mencoba menahan rasa takutnya.
Mawar : "Kamu gimana sih, Dahlia. Kita kan baru diajari doa makan saja sama Pak Ustad."
Dahlia : "Udah gak pa-pa. Yuk, kita baca sekarang. Cepat! Pocongnya udah lompat-lompat, tuh."
Mawar akhirnya setuju membaca doa yang disarankan Dahlia. Mereka lalu mulai berdoa :
"ALLOHUMA BARIK LANA FIMA ROJAK TANA WA'KINA
AZABANAAR. AMIN...
Mendengar anak-anak itu membaca doa, pocong langsung kabur ketakutan. Sambil
terengah-engah dia berujar kesal.
"Dasar semprul! Seumur-umur baru kali ini gue mau dimakan sama anak-anak. Pada nggak
Bisa ngebedain apa, mana lemper mana pocong? Kampret!"
.
Keduanya diundang ke acara khatam teman mengaji mereka.
Mawar : "Nanti, kalau ada lemper kesukaanku aku mau ambil yang banyak, ah," ujar Mawar
sambil membayangkan lemper kesukaannya.
Dahlia : "Eh, aku juga dong. Nih, aku juga udah bawa kresek buat nampung lemper." Dahlia
nggak mau kalah.
Mawar : "Ih, dasar rakus! Kalo kamu bawa kresek gitu, nanti aku gak kebagian, dong," protes
Mawar.
Dahlia : "Salah sendiri, kenapa kamu nggak bawa kresek juga tadi," balas Dahlia.
Setelah jauh berjalan, mereka nggak sadar kalau sudah berada di tengah jalan yang
paling gelap. Tiba-tiba, dari balik pohon muncul sesosok pocong. Kedua anak kecil itu
ketakutan setengah mati.
Dahlia : "Aduh, gimana ini, Mawar? Aku takut!" teriak Dahlia hampir menangis.
Mawar : "Jangan teriak-teriak gitu, Dahlia! Emang kamu aja yang takut, aku juga!"
Dahlia : "Oh iya, kata Pak Ustad, kan kalau mahluk halus itu takut sama doa-doa. Kita baca doa
aja, yuk, biar setannya takut!" kata Dahlia mencoba menahan rasa takutnya.
Mawar : "Kamu gimana sih, Dahlia. Kita kan baru diajari doa makan saja sama Pak Ustad."
Dahlia : "Udah gak pa-pa. Yuk, kita baca sekarang. Cepat! Pocongnya udah lompat-lompat, tuh."
Mawar akhirnya setuju membaca doa yang disarankan Dahlia. Mereka lalu mulai berdoa :
"ALLOHUMA BARIK LANA FIMA ROJAK TANA WA'KINA
AZABANAAR. AMIN...
Mendengar anak-anak itu membaca doa, pocong langsung kabur ketakutan. Sambil
terengah-engah dia berujar kesal.
"Dasar semprul! Seumur-umur baru kali ini gue mau dimakan sama anak-anak. Pada nggak
Bisa ngebedain apa, mana lemper mana pocong? Kampret!"
.